Lebih Baik Nulis Ngawur Daripada Bicara Sendiri..eko sarakiah

Januari 31, 2008

Penandatanganan Cooperation Agreement PT. HIBUALAMO JAYA Dengan PT. CHAMPION HALMAHERA MINING

Untuk ketiga kalinya, selama dua tahun lima bulan memegang kendali pemerintahan di kabupaten ini, Bupati Halmahera Utara melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama ( Cooperation Agreement ) dengan perusahan Asing. Bertempat di kakara Cafe (17/1), acara penandatanganan kerja sama ini di hadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Halut, ketua dan Wakil Ketua DPRD Halut, Pimpinan Dan Manajemen PT. Hibualamo jaya, pimpinan Dan Manajemen PT. Champion Halmahera Mining Asisten Bidang administrasi, para pimpinan istansi terkait dan para pimpinan perbankan di Tobelo.

Sebagai Badan Usaha Milik Daerah yang sudah cukup eksis berkiprah didunia Perekonomian Halmahera Utara, PT. Hibualamo Jaya kembali menggandeng PT. Champion Halmahera Mining, sebuah perusahan Australia untuk berinvestasi di Halmahera Utara.
“Harapan kami, kerjasama ini dapat memberikan sumbangan yang luar biasa terhadap pendapatan Asli Daerah (PAD) kita". Selain itu, tersedia lapangan pekerjaan untuk masyarakat Halmahera utara”, tutur Max Mozes, Direktur PT. Hibualamo Jaya. Senada dengan Mozes, Julian C. Hill, Direktur PT. Champion Halmahera Mining dalam kilas investasinya menyatakan, kami ingin semua masyarakat Halmahera Utara dapat mengecap manfaat dan hasil bumi Negerinya sendiri.

Mengawali sambutannya, Bupati Halut mengucapkan terimakasih kepada pimpinan PT. Hibualamo Jaya atas prakarsanya dalam kerjasama ini. Pada kesempatan itu juga, Ir. Hein Namotemo, MSP mengemukakan bahwa sudah banyak Investor dari beberapa Negara seperti Cina, Korea, Amerika, Malaysa, Turki dan Palestina yang menawarkan kerjasama, tetapi penandatanganan perjanjian kerja sama masih sangat sedikit Bupati menambahkan, penandatanganan Perjanjian Kerjasama semacam ini sudah dua kali dilakukan” tetapi belum berhasil. “Apapun kualitasnya, kata kuncinya adalah “Keberuntungan”. Daerah kita kaya. Tetapi masih tersembunyi dibalik ketamakan manusia. Dan jika Yang Maha Kuasa menghendaki dan merestui ini berjalan, Saya percaya pasti berhasil. Seluruh Komponen masyarakat hendaknya bergandeng tangan, bekerja bersama-sama dalam pemerataan kehidupan, kesejahteraan dan keadilan”, tutur Bupati. Di akhir sambutannya, Bupati menghimbau para Pimpinan Perbankan untuk senantiasa menjaga keseimbangan manajemen keuangan di daerah ini.

Sumber : Buletin Pemda Halut


Januari 07, 2008

Tobelo - Indahnya Berpetualang di Potongan Surga Kawasan Timur Indonesia


Maluku Utara ternyata menyimpan kekayaan dan keelokan alam serta beragam tempat bersejarah yang tak boleh dilewatkan. Obyek wisata di Provinsi Maluku Utara sangat beragam, seperti Wisata Alam, Bahari, Flora dan Fauna, Makanan Tradisional serta pantai-pantai yang cukup banyak dengan keunikan dan karateristik yang tak kalah menariknya dengan daerah lain. Sebut saja pantai Tagalaya, Dorume dan Dodola di Halmahera Utara yang bagaikan anak gadis baru tumbuh dewasa. Eksotis.
Selain objek tersebut, tak kalah menarik jika kita menyambangi situs-situs peninggalan sejarah Kerajaan Islam serta budaya dan seni tradisional yang cukup banyak sehingga objek dan daya tarik parawisata tersebut bila dikembangkan dengan sistem promosi yang terpadu dan didukung dengan ketersediaan infrastruktur wilayah yang nantinya mempermudah akses bagi para wisatawan baik asing maupun lokal dengan demikian sektor ini pada saatnya dapat merupakan penyumbang pendapatan daerah.Hamparan pulau-pulau dengan pasir putih dan kejernihan airnya yang berwarna kebiruan di Maluku Utara menggambarkan daerahnya ini bak sepotong surga di kawasan timar Indonesia. Hamparan pasir putih dengan air lautnya yang jernih berwarna kebiruan, menjadi pemandangan menakjubkan di hampir seluruh pulau-pulau yang ada di daerah ini.Saat singgah di pantai Domure, maka akan anda di perhadapkan pada hamparan pasir putih yang sangat halus dan berkilauan oleh sorotan mentari timur Indonesia. Kilauan itu disebabkan karena pasir putih di Domure mengandung biji besi. Selain itu juga kita bias menyaksikan ombak laut yang besar di Domure, sehingga bagi anda yang senang surfing, bisa datang ke pantai Domure di Halmahera Utara khususnya pada bulan Desember untuk dapat menikmati sapuan gelombang besar bersama papan surfing anda. Selain hamparan pantai berpasir putih, Maluku Utara juga memiliki beberapa telaga yang menawarkan keindahan panorama alam natural. Salah satunya Danau Duma. Begitu menginjakkan kaki di tepian danau ini, Anda akan melihat air yang begitu tenang dan jernih sehingga cocok untuk berenang, memancing atau pun mendayung. Selain memiliki panorama yang sangat indah di tempat pariwisata ini juga anda bisa menikmati Hidangan Ikan Mujair Segar karena di Tepian Telaga Duma juga terdapat Kerambah Ikan Mujair…Selain Telaga Duma juga terdapat telaga lain yang salah satunya dinakaman dengan nama Telaga Biru dengan air yang sangat jernih dengan warna kebiruan. Di Telaga Biru ini, menurut legenda, jaman dahulu para bidadari dari khayangan sering mandi di telaga ini. Ada yang unik di Telaga Biru ini, saat mata anda melihat setiap dedaunan yang jatuh ke tengah telaga selalu hanyut ke tepian, sehingga air telaga tetap jernih dan bersih.Buat anda yang gemar wisata bawah laut, anda harus datang ke pantai Tagalaya, Bobale dan Taman Laut Tobo-tobo. Ketiga tempat ini konon sering digunakan para wisatawan untuk kegiatan menyelam. Di sini anda juga sering dijumpai beberapa wisatawan asing yang sedang menikmati keindahan wisata bawah laut di Tagalaya. Anda dapat menyaksikan secara langsung keragaman biota laut yang asri di tambah dengan hamparan pasir putih dan panorama pon Bakau dengan merpati putih dan birunya..Nah bagi anda yang suka menyaksikan secara langsung berbagai peninggalan sejarah perang dunia kedua, anda wajib datang ke daerah Kao dan Galela. Menurut sejarah, dahulu Kao merupakan basis pertahanan pasukan Jepang di kawasan Pasifik. Bekas peninggalan yang masih ada seperti empat meriam antik, dua bunker, landasan pesawat terbang, dan tiga kapal laut. Sedangkan di desa Pule kecamatan Galela juga dapat menemukan peninggalan perang dunia kedua antara lain dua meriam dan juga landasan pesawat. Di desa Samuda kecamatan Galela Barat, anda dapat melihat sebuah bunker peninggalan Jepang yang masih berdiri tuh.Masih ada banyak lagi tempat-tempat menakjubkan yang bakalan memacu decak kagum kita setiap kali melewati atau singgah di pulau-pulau di Maluku Utara ini. Anda tentu pernah mendengar tentang Morotai. Nah, untuk sampai ke Morotai, jika terbang dari Jakarta diperlukan waktu sekitar tujuh jam. Setelah transit di Makasar, anda akan singgah terlebih dahulu di Ternate, ibukota provinsi Maluku Utara. Jika kesulitan melanjutkan perjalanan Ternate – Morotai dengan pesawat terbang, tersdia jalur darat yang kemudian dilanjutkan dengan speedboat melewati Selat Morotai. Sekilas, perjalanan ini akan sangat melelahkan. Tapi anda tak perlu khawatir mengingat keindahan alam yang bertebaran di antero Maluku Utara, kelelahan itu dengan mudah terbayarkan. Sampai di Morotai, anda akan melihat langsung lapangan terbang dengan tujuh run way sebagai peninggalan sejarah dan saat ini hanya satu run way dibangun.Nah, di sekitar 24 kilometer selatan Daruba, kota kecamatan di Morotai Selatan, anda bakal sampai di Pulau Sumsum, salah satu areal tempat tinggal McArthur saat berada dalam situasi genting. Di dekat dermaga kayu pulau ini terlihat sisa ponton-ponton Sekutu, walaupun sudah mengalami kerusakan akibat perjalanan waktu pemandangan ini menjadi begitu beda dan unik. Terlebih saat saya berjalam beberapa kilometer masuk ke pedalaman pulau, ada sebuah gua yang konon disediakan sebagai tempat persembunyian McArthur.Tak jauh dari situ, terdapat Pulau Dodola dengan air laut yang jernih memamerkan padang rumput laut dan karang-karang elok yang bisa membuat para pendatang jadi malas pulang. Dodola terdiri dari dua daratan yang dihubungkan dan dikelilingi hamparan pasir putih. Ketika air laut pasang, pulau ini tampak terbagi dua menjadi Dodola Kecil dan Dodola Besar. Ketika surut, pasir putih menjadi "jembatan" indah yang membelah dua perairan.Saat decak saja terasa tak cukup untuk mengagumi pesona Dodola, salah seorang dari rombongan mengatakan bahwa Dodola merupakan "tempat McArhur berekreasi". Situasi berubah jadi janggal. Seperti janggalnya membayangkan sumber mata air di Morotai, yang kini disebut Air Kaca karena kejernihannya, sebagai "tempat mandi McArthur".Berakhirnya tulisan ini, bukan berarti habisnya tujuan wisata yang bisa ditemui di Maluku Utara. Ada puluhan lokasi lainnya yang tetap memikat, lengkap dengan jenis-jenis kesenian tradisional yang relatif terpelihara. Saat waktu terasa bergulir begitu cepat di Morotai dan dan tak terasa sudah tiga hari saya di Maluku Utara, banyak hal yang selama ini tak pernah saya temui di tempat lain. Bukan hanya keelokan panorama alam, wisata sejarah mau pun panjangnya perjalanan mengitari Maluku Utara melainkan betapa tiga hari itu tak cukup untuk menyambangi setiap pesona surga di kawasan timur Indonesia ini. Anda tertarik! Silakan rencanakan perjalanan anda menyibak keelokan alam nusantara dan di Maluku Utara keamanan, kenyamanan serta kedatangan anda akan menjadi prioritas utama. Maluku Utara bukanlah Ambon seperti yang anda lihat ditayangan-tayangan televisi. Menyambangi Maluku Utara, sama seperti Anda menyambangi sebuah Surga di Kawasan Timur Indonesia.

Tarsih Ekaputra

Halmahera Utara - Surga Yang Tersembunyi

KABUPATEN YANG KAYA PESONA

Penulis: Arwan Tuti Artha

Apa yang menarik di Kabupaten Halmahera Utara? Letaknya di
Provinsi Maluku Utara, merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran yang terbentuk tanggal 31 Mei 2003. Luasnya 24.983,32 km2 dengan 22 kecamatan dan 260 desa.Beribukota di Tobelo, berjarak 138 mil laut dari Ternate, ibukota Provinsi Maluku Utara. Posisi kabupaten ini berada tepat di bibir Samudera Pasifik. Sebelah utara berbatasan dengan Samudera Pasifik, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Timur dan Laut Halmahera. Sedangkan sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Barat."Kabupaten Halmahera Utara sudah lama dikenal punya potensi pariwisata yang tidak kalah dengan daerah lain. Juga dengan ratusan pulau kecil yang sangat mempesona. Potensi wisata yang ada antara lain taman laut yang kaya biota laut, pulau-pulau kecil dengan pantai pasir putih indah dan air laut yang jernih, hutan, flora serta fauna beraneka ragam" jelas Wijaya Ladampa, S.Hut dan Kurnia Hardjanto, S.Si, S.Pi, yang bertolak ke Halmahera Utara bersama Destha dari Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM.Dari hasil penelitiannya di Tobelo, dijumpai banyak bangunan fasilitas publik yang lengkap dan modern. "Kami melihat keramaian malam di Tobelo", tuturnya. Lalu pantai Luari yang berpasir putih di perbatasan antara Kecamatan Tobelo dan Kecamatan Galela. Pemandangan alamnya menarik. Lokasinya berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik.Konon, sebutan Luari berasal dari sejarah pada saat terjadi perselisihan wilayah antara penduduk dua daerah di sekitar pantai ini. Atas inisiatif para tokoh masyarakat setempat, mereka berkumpul di pantai ini karena dirasa sebagai tempat yang netral. "Lalu penduduk setempat sepakat memberi nama Luari, yang berarti melihat dari luar", kata Wijaya.Selain keindahan alam yang dimiliki Pantai Luari, wisatawan atau pengunjung dapat bermain dengan alunan ombak pantai maupun berenang. Dari pantai, tim ekspedisi melanjutkan perjalanan menuju Telaga Duma, danau terbesar di Halmahera Utara. Letaknya di Kecamatan Galela dan dapat dijangkau sekitar 45 menit dari Tobelo.Danau Duma menawarkan panorama alam yang indah dan natural. Airnya jernih dan tenang sehingga cocok untuk berenang, memancing dan dayung. Selain itu, juga tepat untuk budidaya ikan air tawar dengan membuat karamba-karamba di salah satu sudut danau. "Kami sempat menikmati lezatnya sajian ikan bakar yang dipanen langsung dari danau", kata mereka.Tidak jauh dari Danau Duma terdapat Talaga Makete, Talaga Likonano dan Talaga Kapupu. Hari berikutnya, tim ekspedisi mengunjungi Pulau Tagalaya dan Pulau Dodola yang tersohor karena keindahan alam bawah laut. Untuk merasakan keindahan itu, tersedia speedboat.Perjalanan ke Pulau Tagalaya memerlukan waktu sekitar 15-20 menit dari Tobelo. Pemandangan yang asli, bawah laut, terumbu karang, ikan-ikan, biota laut, semakin menambah daya tarik.


*) Merupakan artikel Surat Kabar Kedaulatan Rakyat edisi Minggu, 12 Agustus 2007

Tobelo - Bentrok antara Polisi dan Tentara

Tobelo, Januari 2008
Bentrok antara polisi dan TNI adalah merupakan persoalan yang kompleks. hal itu terjadi karena emosi, kurangnya komunikasi, dan pengarahan dari pimpinan di lapangan..Menurut salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya(karena takut digebukin sama Lalat Biru atau kena korban bacari doi dari om Lisi) bahwa bentrok tersebut terjadi karena afaktor balas dendam..lebih jelasnya tanyakan saja pada yang bersangkutan saat dia masih dalam keadaan emosi..hehe...Menurut qt pribadi kejadian2 seperti itu terjadi karena emosi prajurit yang masih muda dan tidak terkendali..(nafsu kuda) karena masing-masing pribadi personil itu saling tunjuk jago...
Sebenanrnya untuk mengurangi hal-hal seperti ini, hendaknya para pimpinan lapangan lebih banyak memberikan pengarahan dan mengintensifkan komunikasi kepada anak buahnya.. Masing-masing komandan, harus memberikan penerangan, disiplin dan tujuan tugas masing-masing.. Seharusnya masing-masing pihak juga melakukan pengetesan jiwa pasukan di lembaga psikologi sebelum dikirim ke suatu tempat tugas.." Bentrok antara TNI dan Polri ini merupakan kejadian yang sudah berulangkali terjadi di tahun-tahun sebelumnya. .
Demikianlah berita yang singkat, lumayan jelas walaupun orang yang memberikan informasi ini juga tidak diketahui secara jelas nama dan identitasnya...walahualam

Januari 04, 2008

TELAGA KEHIDUPAN

Lily Putih
Aku tengah berada di sebuah telaga yang menjanjikan kedamaian. Dengan Bahtera yang ku tumpangi tak bosannya aku mengayuh dayung. Mengeksplorasi setiap sudut telaga. Beberapa ikan berlompatan, berenang dan berkejaran. Rumput-rumput yang menjulur ke air, bagaikan jemari penari yang meliuk-liuk. Setiap berada di telaga ini, aku selalu merasa nyaman. Mungkin keteduhan dari rimbunnya pepohononan di tepi telaga memberi efek dingin. Dan air telaga itu sendiri yang berwarna campuran hijau dan biru pun memberi kesan adem. Kicau burung di kejauhan dan sinar mentari yang menerangi sekeliling telaga, memberikan kehangatan yang terasa sampai ke dalam jiwa. Setelah lelah seharian beraktivitas, menumpangi bahtera dan berkeliling telaga, selalu mampu mengembalikan ketenangan jiwa dan energi yang sudah tertumpah. Di sekeliling telaga ini, aku bisa menikmati penuh suasana ditengah orang-orang ku cintai dan mencintaiku. Oh…yah, aku lupa bercerita, aku dan keluargaku sudah cukup lama tinggal di telaga ini. Telaga ini bukan telaga alam tapi telaga buatan. Aku dan suami selalu bercita-cita memberikan lingkungan kehidupan yang sehat dan menyenangkan bagi keluarga yang akan kami bangun. Ketika komitmen kami terucap untuk mengisi kehidupan di hari mendatang bersama-sama, maka kami sepakat membangun telaga ini sebagai tempat tinggal kami. Di telaga ini, kami lengkapi taman bermain yang setiap saat, aku, suami dan anakku bisa berinteraksi. Bersenda gurau sekaligus mengeksplorasi fisik dan jiwa anakku. Di saat-saat senggang aku membiasakan bernyanyi bersama-sama. Aku tahu suaraku tak semerdu Mariah Carey atau Ruth Sahanaya . Yang aku tahu, suaraku mampu memberikan ketenangan bagi jiwa anakku. Di bawah rindangnya pohon, beralas tikar pandan kami bernyanyi bersahut-sahutan. Ku biarkan anakku bergumam sendiri karena itu dapat mengembangkan daya cipta dan kreasi mereka. Aku dan suami hanya sesekali membetulkan kata atau arti yang pas agar enak di dengar. Suara bening kami menyatu dengan kicau burung yang seakan ingin turut melengkapi kebahagiaan kami. Setiap hari di sekeliling telaga ini dipenuhi suara-suara kami. Ada tawa, tangis, teriakan marah, jeritan kesal atau tangis bahagia. Ada kalanya perang mulut, saling mengolok-olok dan biasanya diakhiri dengan berpelukan, bergulingan di rerumputan. Kaki-kaki kecil anakku tak hentinya berjalan atau berlari, mengitari telaga ini. Tak sekali atau dua kali mereka pulang dengan kaki atau tangan yang luka. Baik karena jatuh atau kena duri. Aku dan suami secara bergantian membersihkan dan mengobati lukanya. Aku tahu, satu pelajaran kehidupan sudah anakku dapati hari ini. Semoga besok lusa anakku lebih berhati-hati. Bukankah guru yang paling baik adalah pengalaman? Bila aku dan suami merasa lelah dan tertekan karena bekerja seharian, telaga ini menjadi curahan jiwa. Aku bisa berteriak sekeras-kerasnya, paling tidak cara ini, bagiku dapat sedikit melegakan himpitan sesak di dada. Suamiku bisa berlari sepuluh atau dua puluh kali mengeliling telaga ini untuk menuntaskan emosinya. Dengan begitu ketika kami berkumpul dengan anak, kami tidak membawa kekesalan dari luar. Kami sangat menyadari tidak semua keinginan kami bisa terwujud tapi mensyukuri apa yang sudah kami peroleh dalam hidup ini, membantu kami menghargai apa yang sudah kami miliki. Salah satunya telaga ini, kami membiarkan bahkan memberikan izin bagi orang-orang yang ingin menikmati telaga ini bahkan kami sangat menyarankan mereka membangun telaga serupa. Kami sudah membuktikan telaga yang kami bangun selalu memanggil kami pulang. Telaga yang menjanjikan air kehidupan yang memberikan ketenangan jiwa bisa dimiliki siapa saja, karena sesungguhnya telaga itu adalah Telaga Kehidupan. Setiap orang bisa memiliki telaga kehidupan yang sesungguhnya yaitu keluarga. Keluarga menanti dan selalu menanti kita pulang. Kemanapun kita pergi Telaga Kehidupan kita tetap milik kita. Penghuni telaga adalah kita sendiri, melestarikan telaga kehidupan bisa kita lakukan dengan senantiasa menghidupkan kesadaran akan perlunya aturan main. Kedisiplinan dapat membantu kita menjaga, Telaga Kehidupan kita. Dengan menghargai, merawat dengan cinta dan kasih sayang, lingkungan kehidupan disekitar telaga akan tumbuh dan berkembang menjadi satu lingkungan yang sehat dan menyenangkan. Aku percaya dari lingkungan yang sehat dan nyaman, cikal bakal masyarakat yang beradab dan santun dapat dilahirkan. Aku bertekad untuk terus melestarikan Telaga Kehidupanku. Akan kubiarkan anak-anakku belajar tentang kehidupan dari alam karena alam sesungguhnya adalah sumber ilmu yang tak pernah habis. Menghargai alam sama dengan menghargai kehidupan itu sendiri. Dan satu hal yang ku sadari bersikap bijaksana tidak dapat diajarkan tapi bersikap bijaksana hanya dapat dipelajari. Karenanya aku tak dapat mengajarkan anak-anakku untuk bersikap bijaksana, tapi aku yakin mereka mampu belajar bersikap bijaksana. Semoga Telaga Kehidupan yang aku dan suamiku bangun untuk keluarga kami bisa menjadi sumber pembelajaran bagi anak-anakku mengenai kehidupan itu sendiri.