TOBELO--MI: Gubernur Maluku Utara (Malut) Thaib Armaiyn, meminta kepada Pemkab Morotai dan warga setempat untuk tidak mempersulit investor yang ingin masuk menanamkan modal di daerah itu. "Saya minta kepada Pemkab dan warga di daerah ini jangan mempersulit investor yang ingin masuk menanamkan modal karena investor itu akan membawa manfaat bagi daerah ini," kata Gubernur di Marotai.
Morotai merupakan kabupaten yang baru tujuh bulan dimekarkan dari Kabupaten Halmahera Utara. Morotai yang terletak di perbatasan Indonesia-Filipina ini memiliki kekayaan sumber daya alam. Gubernur mengatakan, Pemkab Morotai harus memberi kemudahan kepada investor yang ingin menanamkan modal di Morotai, terutama dalam hal perizinan, kepastian hukum dan dukungan sarana penunjang.
Begitu pula warga Morotai harus memberi kemudahan kepada investor dalam mendapatkan lahan usaha, terutama jika lahan yang dibutuhkan investor itu kebetulan masuk dalam lahan milik warga. Menurut Gubernur, pemerintah pusat telah menetapkan Morotai sebagai salah satu daerah di Indonesia yang akan di kembangkan melalui program Kawasan Terpadu Mandiri (KTM), sehingga daerah ini bakal dibanjiri investor.
Dalam program KTM itu, pemerintah akan mendorong keterlibatan investor untuk memanfaatkan berbagai potensi sumber daya alam yang ada di wilayah KTM bersangkutan, jadi Morotai ini sangat beruntung ditetapkan menjadi KTM. "Dalam program KTM tersebut sebagian besar pendanaannya dialokasikan dari pusat, jadi banyak infrastruktur di Morotai ini yang akan di bangun menggunakan dana pusat, sehingga dana APBD bisa digunakan untuk kepentingan rakyat," katanya.
Program KTM itu rencananya mulai dilaksanakan tahun 2010. Semula program yang akan menghabiskan dana ratusan miliar rupiah itu dilaksanakan 2008 tapi terhambat belum lengkapnya hasil studi kelayakan Morotai sebagai lokasi KTM. Morotai yang pernah menjadi pusat pertahanan Sekutu pada Perang Dunia II itu sangat strategis sebagai lokasi investasi, selain memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah terutama di sektor kelautan dan pertambangan, juga berada di jalur pelayaran internasional. (Ant/OL-07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar